Rabu, 18 Juli 2012

ChocolateLove part 2

Cast
 Key (shinee)
Yura (Girl’s Day)
Yang Yo Seob (Beast)

5 maret 2012
            “Hidup itu seperti mendapatkan hadiah coklat-coklat dalam toples tidak pernah bisa ditebak rasanya jika tidak dicicipi, entah pahit ataukah manis. Is that dark chocolate, white chocolate, cooking chocolate atau bisa saja yang lainnya. Seperti hidup ini kita ga akan pernah tau apa yang akan terjadi esok hari jika kita tidak menjalankannya…”

            Yura sedang sibuk membuat pesanan coklat berbentuk hati milik Key, sebenernya ada sesuatu yang mengganggu pikirannya selama dia membuat pesanan coklat itu, Yura penasaran sebenernya untuk siapa coklat-coklat yang Key pesan setiap bulannya. Entah hal apa yang membuat Yura terus memikirkan pertanyaan itu, sungguh beruntung wanita itu, disayangi dan di cintai oleh Key seorang lelaki yang tampan yang ternyata romantis dan lembut karna selalu mengirimkan hadiah coklat setiap bulannya.

“ Yura….! Kau meu kemana…??” tiba-tiba Yo seob datang dari arah belakang.
“ mengantar pesanan coklat untuk Key..”
“ hahaha lucu sekali dia, pria yang bertampang sengak kaya dia tiap bulan kerjaannya memesan coklat ungkapan cinta..” celoteh Yo Seob yang cerewet sambil tertawa-tawa.
“ Yo Seob.. kau tidak boleh begitu menilai Key. Kau tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilannya saja. Kau tau tau tidak dari mana asalnya coklat..?”
“ aku tau,, jawabannya dari buah coklat..!!”
“ siapa yang menyangka buah coklat yang terlihat biasa saja seperti sebuah labu dalam ukuran yang lebih kecil itu bisa menghasilkan coklat-coklat yang sangat lezat. Jadi jangan pernah melihat seseorang dari tampilan luarnya saja..”

            Mereka berjalan mencari Key sambil mengobrol-ngobrol seputar coklat. Tapi tiba-tiba saja telepon genggam Yura bordering. Yura segera mencari handphonenya dalam tas, ternyata itu telepon dari salah seorang langganannya.
“ haloo..” sapa YUra
“ Yura, maaf saya mengganggu, bisakah kau antar pesanna coklat saya sekarang juga..? maaf sekali karena saya sangat membutuhkan coklat itu untuk menjamu tamu-tamu saya..” pinta bu presdir pada Yura. Yura sedikit bingung karna dia harus menemui Key terlebih dahulu, setelah beberapa detik berpikir Yura menerima permintaan langganannya tersebut.
“baik bu.. akan saya antar sekarang..”
“gamsahamnida Yura..”
“ chonmaneyo..” jawab Yura sambil menutup telpon genggamnya dan memandang Yo Seob dengan penuh harap.
“ Kau kenapa memandangku seperti itu..?” Tanya Yo Seob yang sedikit GR
“ Yo Seob, jika kau benar-benar teman yang sayang padaku. Boleh tidak aku meminta tolong..?” pinta yura sambil mengedip-ngedipkan matanya untuk menggoda Yo Seob.
“ memangnya apa yang bisa aku perbuat..?” Yo seob sedikit tegang karna merasa aneh pada tingkah laku yura.
“ tolong antarkan coklat ini pada ibu presdir..!”
“ tapi…”
“ ayolah kau kan baik hati..”
“ baiklah..baiklah..baiklah demi kau akan aku lakukan apapun itu…”
“ gomawo.. kau memang sahabatku yang baik hati..”
“ tapi aku berharap suatu hari nanti aku bisa lebih dari sahabat dimatamu..” kata Yoseob sambil berlalu.

            Yura berjalan sendiri mencari Key di taman kampus, hingga iya kembali mendapati Key sedang duduk di bangku taman.
“ key… ini pesananmu..!!” Yura berkata sambil menepuk lelaki tampan itu.
“ ohh.. Gomawo..” jawab key sambil mengambil satu toples coklat dari tangan Yura.
“ chonmaneyo.. bulan depan akan kubuatkan lagi untukmu..” ujar Yura sambil berlalu.

            Setelah beberapa langkah berjalan, tiba-tiba saja rasa penasaran Yura untuk mengetahui kepada siapa sebenarnya coklat yang Key pesan akan diberikan itu kembali hadir, rasa yang kuat itu membuat Yura berniat untuk mengikuti kemana Key pergi, Yura penasaran seperti apa wajah wanita itu, wanita itu pasti cantik sekali. Dengan sembunyi-sembunyi Yura mengikuti Key dari belakang sambil membayangkan betapa bahagianya wanita tersebut ketika melihat key datang memberinya coklat seperti sebulan yang lalu, semua itu menandakan betapa setianya key pada wanita itu..
            Tapi tiba-tiba saja langkah Yura terhenti, ia terlihat kaget. Ia berkali-kali meyakinkan padangannya kedepan dengan menggosok dan mengedip-ngedipkan kedua bola matanya. Hingga akhirnya ia meneteskan air mata. Karna ia tak pernah menyangka,bahwa ternyata key sedang berdiri di depan sebuah makam yang di kelilingi oleh coklat-coklat pesanannya selama ini…

*bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar