Jumat, 20 Juli 2012

sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia


Datangnya agama Islam di Indonesia tidak langsung dari tanah asalnya, yaitu negeri Arab, melainkan dari India. Di Indiapun Islam datangnya dari Persia. Dengan demikian, Islam yang dating ke Indonesia sudah mengalami perubahan dan perkembangan seperlunya.
Riwayat Nabi Muhammad SAW
Pada tahun 570 M dilahirkanlah di kota Mekkah seorang anak laki-laki yang diberi nama Muhammad (artinya yang terpuji). Ayahnya bernama Abdullah telah meninggal dunia. Begitu pula dengan ibunya, Aminah, yang tak dapat lama mengasuh anaknya, enam tahun kemudian menyusul ke alam baka. Muhammad diasuh kakeknya Abd-al-Muttalib. Setelah wafat, Muhammad kemudian diasuh pamannya, Abu Talib.
Pada malam gasal antara tanggal 21 dan 29 Ramadhan tahun 610 M, saat menyendiri di Gua Hira, datanglah malaikat Jibril kepadanya, yang menyuruhnya membaca : “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan sekalian (alam). Tuhan yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu adalah amal mulia. Tuhan yang mengajar dengan perantaraan kalam (pena). Tuhan yang mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.”(Q.S Al-Alaq)
Pada awal 12 Rabiul Awal tahun 622 M Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah, yaitu dengan sukarela memutuskan segala tali yang mengikat dirinya kepada keluarga dan sukunya, guna membela dan mengabdi kepada agama. Ia pergi ke Yatsrib, yang kemudian berganti nama menjadi Madinah atau Madinat an-Nabi yang artinya kota Nabi. Dalam garis besarnya, masyarakat di Madinah itu dibagi atas 4 golongan, ialah:
1.       Kaum Muhajirin, terdiri dari mereka yang ikut serta dalam hijrah.
2.       Kaum Ansar, terdiri dari orang-orang Yatsrib yang membantu Nabi Muhammad SAW.
3.       Kaum Munafiqin, terdiri dari mereka yang hanya memeluk agama Islam secara lahiriyah untuk mencari keuntungan dirinya belaka.
4.       Kaum Yahudi, yaitu golongan pengikut Nabi Musa AS yang memahami ajaran-ajaran Islam, tetapi tidak sudi mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul.
Guna menghindarkan permusuhan-permusuhan lebih lanjut, maka Allah memerintahkan Nabi supaya:
1.       Tidak lagi menghubungi orang Yahudi, dengan pernyataan bahwa kitab suci Yahudi telah dipalsukan oleh orang Yahudi sendiri.
2.       Mengangkat Ka’bah sebagai pusat agama Islam dan dengan demikian mengarahkan orang shalat tidak lagi ke Darussalam melainkan ke Mekkah.

Akhirnya turunlah perintah jihad, yang sebenarnya berarti berusaha sekuat tenaga dengan harta, raga dan jiwa untuk membela dan mempertahankan agama. Setelah Mekkah jatuh, menyusullah penaklukan daerah-daerah di sekitarnya. Sekarang satu kemenangan besar telah tercapai, yaitu bersatunya orang Arab yang memang sudah sejak lama hidup terpecah belah dan bermusuh-musuhan. Sesudah menegakkan dasar yang kukuh, tak lama setelah turun ayat penutup Surah Al-Maidah ayat 4 yang menyatakan bahwa Allah telah menyempurnakan agama Islam, dengan agak sekonyong-konyong pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 632 M Nabi Muhammad SAW wafat di Madinah dan dimakamkan disana pula.
Khulafa’ur-Rasyidin
Abu Bakar (632-634 M) Dalam pemerintahan Abu Bakar yang hanya dua tahun lamanya, Islam sangat diperkuat kedudukannya. Yang dilakukannya, ialah:
a.       Riddat, yaitu menaklukkan orang-orang yang murtad.
b.      Pemberantasan nabi-nabi palsu.
c.       Perluasan daerah. Seluruh jazirah Arab takluk dan membentangkan sayap sampai ke Mesopotamia dan Persia.
Dalam tahun 634 M Abu Bakar meninggal dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di samping Nabi di Madinah.
Umar Bin al-Khattab (634-644 M) Pemerintahan Umar menambah perkembangan baru lagi di dalam kedudukan agama Islam. Tindakan-tindakannya adalah:
a.       Mengadakan tarikh (tahun) Islam. Saat itu diambil sebagai tahun satu, dan ditetapkannya tarikh itu pada tahun 16 sesudah hijrah (16 Hijriyah).
b.      Perluasan daerah. Negara-negara di sekitar jazirah Arab takluk, diantaranya : Siria, Palestina, Armenia, daerah Laut Kaspia, Mesir dan sebagia besar pantai utara Afrika.
Dalam tahun 644 M, sewaktu hendak sembahyang di mesjid, sekonyong-konyong Umar diserang dengan pisau oleh seorang budak bangsa Persia.
Utsman (644-656 M) Pengangkatannya banyak yang menentang karena ia bersal dari turunan keluarga Umayyah yang sejak mulanya menentang Nabi Muhammad SAW. Pertentangan kemudian berpusat pada dua golongan, ialah golongan para ashab dan golongan Ali sekeluarga. Peristiwa-peristiwa penting selama pemerintahan Utsman :
a.       Membukukan Al-Qur’an.
b.      Perluasan daerah. Dari Persia diperluas ke utara dan ke Timur sampai ke batas India dan dari Mesir ke Barat untuk merebut berbagai daerah di sekitar laut tengah.
c.       Mesir berontak. Orang-orang Mesir mengepung dan menyerang Madinah. Dalam kerusuhan ini Utsman dibunuh orang di rumahnya (tahun 656 M). Pembunuhan ini menimbulkan perang saudara yang menjalar menjadi kekacauan terus-menerus selama pemerintahan Khalifah yang ke-4, yaitu Ali bin Abi Thalib.

Ali bin Abi Thalib (656-661 M) Pada masa pemerintahannya, ia tidak dapat mengungkap siapa pembunuh Utsman dan memupus harapan kaum Muslimin untuk melaksanakan hokum qisas terhadap pelakunya. Disamping itu, Ali mendapat tantangan dari para ashab dibawah pimpinan Aisyah, istri Nabi.
a.       Perlawanan Aisyah. Aisyah pergi ke Mekkah dan Basra untuk mengajak orang-orang berontak terhadap Ali. Namun, Aisyah kalah.
b.      Perlawanan Kaum Umayyah. Dibawah pimpinan Mu’awiyah, kaum Umayyah menuntut  bela atas pembunuhan Utsman dan selalu mengobarkan semangat dengan selalu menggantung baju Utsman yang berdarah di mimbar mesjid. Akibat-akibat pertempuran Siffin :
1)      Ada dua khalifah. Resminya Ali tetap menjadi khalifah, tetapi kaum Umayyah tidak mengakuinya. Bagi mereka, Mu’awiyah itulah Khalifah yang berkedudukan di Siria.
2)      Timbul golongan Kharijiah. Kharaja adalah golongan yang keluar dari golongan Ali. Mereka beranggapan bahwa Khalifah telah berbuat salah yang tak dapat diampuni.
3)      Golongan Syi’ah. Golongan ini merupakan golongan yang tetap setia pada Ali dan mengakui serta menjunjung tinggi Ali sebagai Khalifah.
c.       Ali dibunuh. Terdapat komplotan yang berusaha membunuh ketiga tokoh dalam masa ini. Pembunuhan pada Mu’awiyah dan Amr bin al-As gagal. Hanya terhadap Ali lah usaha mereka berhasil. Pada tahun 661 M, ketika selesai shalat, Ali terbunuh. Maka dari itu, berakhirlah perang saudara.

Pemerintahan Banu Umayyah (661-750 M) Dalam pemerintahan Umayyah dapatlah dicatat peristiwa-peristiwa berikut :
1.       Kedudukan Khalifah menjadi turun temurun.
Sejak Mu’awiyah mengangkat anaknya sendiri menjadi khalifah, maka kedudukan ini menjadi suatu jabatan yang turun temurun dan terbatas kepada satu lingkungan saja.
2.       Perluasan daerah.
Daerah Islam sangat diperluas di timur sampai ke Afganistan dan Panjab, di utara sampai ke Turkestan dan Asia kecil, di barat sampai ke spanyol.
3.       Pemisahan kekuasaan kenegaraan dan kekuasaan keagamaan.
Bagi banyak orang, terutama kaum Orthodox, para khalifah Banu Umayyah lebih mementingkan politik dan kenegaraan daripada agama. Maka, lambat laun terdapatlah pemisahan antara kekuasaan kenegaraan (Khalifah) dan kekuasaan keagamaan (Ulama).
4.       Terkumpulnya kitab-kitab hadits.

Pemerintahan Banu Abbasiyah (750-1258 M)
1.       750-861 M
Para khalifah adalah tokoh-tokoh yang kuat dan cakap. Diantaranya yang menjadi sangat terkenal adalah Khalifah Harun Al-Rasyid, yang dihubungkan dengan cerita “Alf laila wa laila” (1001 malam), dan anaknya Khalifah Al-Ma’mum.
2.       861-945 M
Khalifah-khalifah lemah dan kurang cakap. Mereka tenggelam dalam kemewahan.
3.       945-1055 M
Timbulnya suku Buyia yang berasal dari Persia, menjadi kepala pemerintahan. Khalifah hanya dalam nama saja masih memerintah.
4.       1055-1258 M
Timbulnya bangsa Seldsyuk, campuran Turki dan Mongol, sebagai pemegang kekuasaan. Dengan gelar sultan (yang artinya pemegang kekuasaan) mereka mengepalai pemerintahan.
Pokok-pokok Agama Islam
A.      Fiqh
Fiqh adalah bagian pokok agama Islam yang mengatur hidup serta penghidupan masyarakat Islam, baik mengenai lahirnya maupun batinnya. Fiqh itu berpangkal kepada 4 akar, yaitu :
1.       Al-Qur’an
2.       Sunnah
3.       Ijma (kata sepakat para Ulama)
4.       Qiyas (kesepakatan Ulama dengan perbandingan-perbandingan)
Orang-orang yang bergerak dalam lapangan ilmu fiqh disebut faqih. Mereka disebut imam (pelopor, pemimpin) dan para pengikutnya dinamakan Madzhab. Sampai kini ada 4 Madzhab yang terkenal, yaitu :
1.       Madzhab Hanafi, dengan imamnya Abu Hanifah.
2.       Madzhab Maliki, dengan imamnya Malik bin Anas
3.       Madzhab Syafi’i, dengan imamnya Muhammad bin Idris as-Syafi’i.
4.       Madzhab Hambali, dengan imamnya Ahmad bin Hanbal.

B.      Qalam
Ilm al-Qalam adalah ajaran pokok agama Islam yang berisi soal-soal sekitar ke-esaan Tuhan yang menjadi dasar kepercayaan (iman) mutlak bagi pemeluk agama Islam. Qalam ini mempunyai 6 akar yang disebut arkan al-iman atau usul ad-din, yaitu :
1.       Percaya kepada Allah.
2.       Percaya kepada Malaikat.
3.       Percaya kepada Kitab.
4.       Percaya kepada Rasul
5.       Percaya kepada Yaum’ul-qiyamah.
6.       Percaya kepada Taqdir.

C.      Tasawwuf
Ada aliran dalam tasawwuf yang terkenal di dunia Islam, yaitu yang dalam usahanya mencari Tuhan mengharuskan para sufi (para pencari Tuhan yang mengembara) berguru kepada seorang Syeikh (pemimpin rohani), oleh karena jalan kebenaran adalah sulit sekali dan gelap. Perjalanan ini harus ditempuh melalui 4 tingkatan hidup, yaitu :
1.       Syari’at (hukum-hukum agama).
2.       Tariqat (jalan kesucian).
3.       Ma’rifat (pengetahuan yang sempurna tentang Tuhan).
4.       Haqqiqat (tingkatan tertinggi dimana dilakukan penghentian seluruh kerja pancaindera serta pikiran).

JAMAN MADYA INDONESIA
I.        Ikhtisar Sejarah
A.      Datangnya Islam di Indonesia
Di Leran (dekat Gresik) terdapat sebuah batu bersurat dalam bahasa dan huruf Arab. Batu itu memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun, sangat mungkin dalam tahun 1082. Begitu pula masa masa Majapahit. Pada tahun 1292, Marco Polo singgah di bagian utara Aceh dalam perjalanannya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Di Perlak, ia menjumpai penduduk yang beragama Islam sedang menyebarkan ajarannya. Dari keterangan-keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa tempat Islam memperoleh pijakannya yang nyata dan pertama di Indonesia adalah di Aceh Utara, sedangkan waktunya adalah di akhir abad ke-13.
B.      Kerajaan Samudra
Samudra adalah kerajaan pertama di Indonesia pada tahun 1297 dengan rajanya Sultan Malik al-Saleh. Putranya, Sultan Muhammad memerintah sampai tahun 1326.
C.      Majapahit dan Islam
Sekitar tahun 1350 adalah masa memuncaknya kebesaran Majapahit dan Samudra. Bahwa Majapahit bersikap penuh toleransi terhadap Islam, terbukti dari banyaknya makam-makam Islam di ibukota sendiri, yaitu di desa Tralaya sekarang. Hal ini menunjukan bahwa dalam pertengahan abad ke-14 itu Islam di Majapahit bukanlah sesuatu yang barusaja masuk, melainkan sesuatu yang sudah biasa.
D.      Kerajaan Malakka
Dibawah pemerintahan Sultan Mudzafar Syah (1445-1458) Malakka menjadi pusat perdagangan antara timur dan barat. Usaha membesarkan Malakka ini diteruskan oleh putranya, Sultan Mansur Syah (1458-1477), sehingga tercapai puncak kejayaannya.
E.       Penyebaran Islam Selanjutnya
Samudra Pase dan Malakka tidak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga merupakan pusat kegiatan agama Islam, yang dimulai oleh pedagang-pedagang dari Gujarat. Dimulai dari Demak, maka sebagian terbesar pulau Jawa menjadi Islam. Kalimantan mendapat Islamnya dari Jawa. Dalam abad ke-16 di Sulawesi Selatan timbul kerajaan Goa. Maka dapat dikatakan pada abad ke-16 Islam telah tersebar dan mulai meresapkan akar-akarnya di seluruh Nusantara.
F.       Orang Portugis di Indonesia
Setelah Bartholomeus Diaz menemukan ujung selatan benua Afrika (1486) dan Colombus menemukan benua Amerika (1492), maka di Spanyol dan Portugal orang menjadi giat untuk mengadakan pelayaran ke semua penjuru dunia. Disamping hasrat untuk mengenal dunia lebih luas lagi, mereka juga memiliki niat suci, yaitu untuk menyebarkan agama Katolik.
Dalam tahun 1498, Vasco Da Gama tiba di India dan dalam tahun 1509 kapal-kapal portugis yang pertama muncul di Bandar Malakka. Akibat suatu perselisihan, maka dalam tahun 1511 Malakka digempur oleh orang-orang Portugis dan kemudian dijadikan pangkalan dagang mereka.
G.     Wali 9
Di Jawa terkenal dengan adanya Wali Sanga atau Sembilan orang Wali-Ullah. Yang diberi julukan demikian adalah mereka yang dianggap sebagai penyiar-penyiar terpenting dari agama Islam. Ke-9 wali itu, yang masing-masing diberi gelar sunan, adalah :
1.       Sunan Gunung Jati.
2.       Sunan Ampel.
3.       Sunan Bonang.
4.       Sunan Drajat.
5.       Sunan Kalijaga.
6.       Sunan Giri.
7.       Sunan Kudus.
8.       Sunan Muria.
9.       Syekh Siti Jenar (Syekh Lemah Abang)

H.      Kerajaan Demak
Sekitar tahun 1500 seorang Buphati Majapahit bernama Raden Patah, yang berkedudukan di Mekkah memeluk agama Islam. Menurut cerita Raden Patah,itu bahkan sampai berhasil merobohkan Majapahit dan kemudian memindahkan semua alat upacara dan pusaka-pusaka Majapahit ke Demak. Ketika Raden Patah wafat (1518), Pati Unus menggantikannya. Namun, tiga tahun kemudian iapun meninggal.
I.        Kerajaan Pajang
Joko Tingkir menjadi raja pertamanya. Kedudukannya yang disahkan pula oleh Sunan Giri, segera mendapat pengakuan dari adipati-adipati di seluruh Jawa Tengah dan Timur. Diantara para pengikut Joko Tingkir, yang besar sekali jasanya dalam membinasakan Arya Panangsang, adalah Kyai Ageng Pamanahan. Sementara itu di Pajang terjadi perubahan besar. Joko Tingkir meninggal pada tahun 1582.
J.        Timbulnya Kerajaan Mataram
Pengangkatan Senapati oleh dirinya sendiri menjadi raja Mataram mendapat banyak tentangan, lebih-lebih lagi oleh karena segera ia menunjukkan politik ekspansinya. Bentrokan pertama terjadi pada tahun 1586, yaitu dengan Surabaya. Setelah Jawa Tengah dan Timur tunduk, maka Senapati mengalihkan perhatiannya ke Barat. Dalam tahun 1595 ia berhasil memaksa Cirebon dan Galuh mengakui kekuasaannya.

K.      Kerajaan Banten
Pemerintahan daerah Banten dipegang oleh Fatahillah, sedangkan daerah Cirebon ia serahkan kepada anaknya, Pangeran Pasarean. Setelah wafat, dialihkan kepada Hasanudin. Sementara itu di Banten Hasanudin semakin berkuasa, dan tidak lago menghiraukan Demak yang sejak sekitar tahun 1550 kacau keadaannya. Ia kemudian segera memperkokoh daerahnya sampai di Lampung. Setelah Hasanudin wafat, ia digantikan anaknya, Panembahan Yusup.
L.       Bangsa Belanda Datang di Indonesia
Sejak tahun 1515 negeri Belanda menjadi bagian dari kerajaan Spanyol. Tetapi ketika raja Spanyol mengambil langkah-langkahyang menyulitkan perdagangan, Belanda berontak. Pada tahun 1596, tibalah 4 kapal dagang Belanda di Banten. Tahun 1602, lahir kongsi perdagangan yang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC.
M.    Sultan Agung, Raja Mataram (1613-1645)
Pemerintahan Sultan Agung yang mula-mula berpusat di Kerta dan kemudian di Plered, segera berhadapan dengan musuh yang turun temurun, yaitu Surabaya. Tentara gabungan mencapai kemenangan-kemenangan, dihancurkan oleh Mataram. Sultan Agung bukan saja Raja yang besar dan Panglima yang ulung, dalam lapangan agamapun ia banyak jasanya. Setelah menaklukkan Madura, ia mengambil gelar susuhunan atau sunan (yang dijunjung-junjung).
N.     Kerajaan Aceh
Masa kejayaan Aceh tercapai pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Ia kemudian digantikan oleh menantunya, Iskandar Tani. Dibawah pemerintahan baru ini, Aceh terus membumbung tinggi, tetapi ketika ia wafat, Aceh mengalami kemunduran. Daerah Kamparpun memutuskan hubungannya dengan Aceh.
O.     Maluku dan Monopoli Belanda
Pada tahun 1599, orang Portugis kembali di Maluku dengan armada yang besar. Maksudnya adalah untuk membalas dendam terhadap orang-orang Maluku yang telah berhasil mengusir mereka dari sana. Pada tahun 1650, berkobar lagi perang umum dengan Belanda. Belanda bertahan di Maluku dan dalam prakteknya memegang kekuasaan.
P.      Makassar Bangkit
Perlawanan terhadap Belanda memuncak saat Sultan Hasanudin memegang tampuk pemerintahan kerajaan Goa. Dalam pertempuran yang sengit di darat maupun di laut, kerajaan Goa harus mengakui keunggulan Belanda.
Q.     Mataram dan Banten Menjelang Tahun 1700
Pengganti Sultan Agung sebagai raja Mataram adalah Amangkurat (1645-1677). Ia ternyata sangat kejam. Pemerintahan Amangkurat dirasakan oleh rakyat sebagai tekanan yang sangat berat. Di Banten, yang memerintah adalah Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682). Ia tegas dalam bertindak terhadap orang-orang kafir.

II.      Hasil-hasil Kebudayaan yang Terpenting
A.      Pendahuluan
Jaman madya kebudayaan Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh agama Islam, tetapi juga oleh agama risten. Sedangkan di Bali masih bertahan dengan agama lamanya. Meskipun demikian, yang member corak khusus dan yang menentukan jalannya perkembangan serta yang nyata-nyata mengubah kebudayaan Indonesia umumnya itu hanyalah pengaruh-pengaruh dari agama Islam saja.
B.      Masjid
Arti kata sebenarnya dari masjid adalah tempat sujud, yaitu tempat orang bersembahyang menurut peraturan Islam. Sesuai dengan pendirian, bahwa Allah itu ada dimana saja, tidak terikat pada suatu tempat, maka untuk menyembahNya, manusia dapat melakukan shalat dimana-mana. Memang menurut hadits masjid itu adalah setia jengkal tanah di atas permukaan bumi ini.
C.      Makam
Tidak ada bedanya dengan candi, makam adalah sebagai tempat kediaman yang terakhir dan yang abadi, diusahakan pula untuk menjadi perumahan yang sesuai dengan orang yang dikubur di situ dan dengan alam yang sudah berganti.
D.      Seni Ukir
Dalam agama Islam ada larangan (menurut hadits) untuk melukiskan sesuatu makhluk hidup, apalagi manusia. Dengan demikian, seni pahat patung tidak didapatkan sama sekali dalam jaman madya (kecuali di Bali). Ada juga kalanya bahwa kesenian itu timbul kembali juga dan menghasilkan sesuatu patung (biasanya dari binatang), tetapi patung itu sudah sedemikian disamarkannya dalam seni ukir, sehingga tidak lagi mungkin menggambarkan makhluk hidup.

E.       Kesusasteraan
Kesusasteraan jaman madya sangat berkembang di daerah-daerah sekitar selat malakka dan Jawa. Gubahan-gubahan baru dari Mahabharata, Ramayana dan Pancatantra menjadikan antara lain : Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa Jaya, Hikayat Seri Rama, Hikayat Maharaja Rawana, Hikayat Panjatanderan, dsb.
F.       Hal-hal Lain
Dengan adanya larangan agama Islam untuk menggambarkan sesuatu makhluk hidup dan memperlihatkan sesuatu kemewahan, maka dalam jaman madya ada berbagai cabang kesenian yang kehilangan daya hidup. Seni arca, seni tuang logam mulia dan seni lukis tidak turut serta mengisi khasanah kebudayaan kita dewasa itu.

III.    Menjelang Jaman Modern
Pengertian modern sering kita hubungkan dengan Eropa, terutama sekali Eropa Barat, dan jaman modern adalah jaman yang coraknya ditentukan oleh pengaruh-pengaruh Eropa Barat itulah. Dari ikhtisar sejarah dapat kita ketahui, bahwa bangsa kita telah ada sejak kira-kira tahun 1600 berhubungan dan berhadapan dengan bangsa-bangsa Barat, namun baru sekitar tahun 1900-lah kita menginjak jaman modern. Hal ini disebabkan karena bangsa Eropa sendiri baru dalam abad ke-19 lah menjadi modern, sedangkan pengaruh merekapun baru sejak itu secara langsung terasa meresapi jiwa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar