Usai Bermain

aku punya sebatang kayu di pagi ini, jujur saja aku benci untuk mengakuinya. tapi nyatanya aku masih saja berlari seharian, tiba-tiba kau datang disaat aku menyelami lautan jam, sepertinya bukan jam tapi waktu lebih tepatnya kawan.. jelas-jelas aku sedang sibuk menata masalalu dalam rak-rak penuh cerita, entah fiktif atau non fiktif akupun kurang begitu yakin.. untuk sesaat aku lupa akan kehadiranmu, jelas-jelas kau selalu ada di sudut-sudut jalan yang kulalui semenjak 673 hari yang lalu..
heii.... kau punya sebatang kayu , akupun punya sebatang kayu...!!! kau pun berteriak kira-kira hanya 5 meter saja dari arahku. hanya 5 meter, kupikir tak seharusnya kau berteriak kawan.., kau hanya mengagetkanku saja. "bila kau mau kita bisa mengikat kedua kayu kita menjadi rakit, lalu kita bisa bermain-main di atasnya.." katanya masih dengan berteriak, tapi kali ini dengan jarak yang sedikit menjaun, seakan ia takut aku mengamuk. bermain-main..? apa menyenangkan..? aku sudah 364 hari lebih 4 jam tak pernah lagi bermain-main, tentu saja kali ini aku ragu..
"tak perlu ragu..!" kau kembali mengagetkanku tapi kali ini tidak dengan teriakan, dengan bisikan hangat dibelakang kesadaranku. tanpa berfikir panjang aku mengajak kau mengalir, menyenangkan.. sungguh menyenangkan seperti bermain ski pada salju bulan desember. tapi kali ini bulan februari dan akupun sangat menyadari itu. ini permainan..!! kataku dalam hati sambil mempertajam kembali ingatanku. aku mulai bersiap-siap kapanpun dan dimanapun permainan ini bisa saja berakhir. mungkin nanti akan tertera tulisan GAME OVER berukuran kurang lebih 10 meter di kolong langit.. dan aku dingin,semua yang kupikirkan kemarin sore ternyata benar. ingin sekali rasanya aku membeku agar tak dapat berterima kasih, tapi kau masih saja merajut satu persatu untaian rindu, yang ingin aku hancurkan. maaf cuaca sedang buruk hari ini.
" jangan membeku, bagaimana bila kita bermain api saja, karena aku punya banyak api.. mungkin cukup untuk membakar kita berdua.." tapi 528 hari yang lalu aku telah habis terbakar, aku tidak bisa bermain api karna ruang merah yang kumiliki masih belut selesai terenovasi. ini permainan ada jalan dan ada pilihan, anggap saja labirin terlalu rumit dan kita tak bisa melakukannya.. pulanglah jika kau menyerah, aku akan duduk disini 1 hari lagi. mungkin saja ada yang lain yang dapat menemukanku..dan membawaku pulang ke rumah, rumah terindah..